Pangkalan Bun Kota Walet


Foto di samping adalah gambar yang saya ambil di daerah Jl. Iskandar tepatnya di pertigaan jalan di dekat SMP N 1 Arsel, Pangkalan Bun Kotawaringin Barat. Pada gambar tersebut terlihat tulisan yang berbunyi " KAMI TIDAK SETUJU PEMBANGUNAN GEDUNG WALET DI SAMPING RUMAH KAMI. DIMANA PERAN PEMERINTAH ??? ". Hal yang cukup menarik perhatian saya.

Kota Pangkalan bun, baru-baru ini mendapat sebutan baru "kota walet" begitu sebutannya. Hal ini bukan tanpa alasan, saat ini di Pangkalan Bun sangat marak pembangunan gedung walet. Bisnis walet yang menurut pandangan kacamata mereka dapat memberikan keuntungan yang banyak ini sangat meresahkan masyarakat sekitar bangunan walet, betapa tidak dari gedung tersebut terdengar kicauan burung yang nyaring dan hal itu non-stop berlangsung, belum lagi efek samping lainnya yang bisa berdampak buruk bagi warga sekitar. Misalnya polusi lingkungan (bayangkan kotoran burung walet yg jatuh di pemukiman disekitar burung walet), boleh dikatakan kebanyakan pebisnis burung walet melakukan pembuatan sarang walet secara illegal, yg secara hukumnya memerlukan izin dari pemerintah serta diloloskannya pajak atas penghasilan dari burung walet tsb.

Jika terus di biarkan, hal ini dapat berdampak buruk untuk kota seperti Pangkalan Bun. seperti yang di ketahui Pangkalan Bun adalah Salah satu panutan bagi Kotawaringin Barat sebagai peraih Adipura dalam kategori kota kecil terbersih se-Indonesia dan jika pembangunan gedung walet terus berlangsung, bukankah pandangan orang akan berubah ? apakah pantas bagi anda warganya apabila anda melihat kota anda hanya di penuhi dengan rumah walet semata ? bagi mereka yang punya mungkin mereka lebih memikirkan positifnya dan bagi mereka yang tidak punya hal yang berbau negatif tentu sangat di rasakan. Lalu dimana peran pemerintah dalam menangani hal ini ? Mungkin itu harapan dari sebagian warga Pangkalan Bun kepada pihak Pemda sekitar. Mungkin ada baiknya jika kuota pembangunan di batasi serta adanya larangan pembangunan di lokasi-lokasi tertentu, misalnya di tengah-tengah kota, agar kota Pangkalan Bun tetap terlihat bersih, hijau dan tiddak terlihat sesak oleh bangunan tegak yang serupa kota mati.

0 komentar:

Posting Komentar