Perkembangan Produksi Beras Indonesia

Indonesia di kenal sebagai negara Agraris dimana sebagaian besar penduduknya berprofesi sebagai petani. Hal ini di dukung dengan kenyataan bahwa di Indonesia tersedia lahan pertanian yang cukup luas yang dapat di manfaatkan oleh masyarakat untuk bercocok tanam. Dari data yang di peroleh, Indonesia memiliki lebih dari 31 juta Ha luas tanah yang sudah siap tanam, sebagian besar dari lahan tersebut  terdapat di pulau jawa. Pembangunan di bidang pertanian merupakan salah satu prioritas utama yang di kembangkan negara Indonesia guna membangun ketahanan pangan sebagai komponen strategis dalam rangka pembangunan nasional.

Pertanian Indonesia menghasilkan beberapa tumbuhan komoditi ekspor, antara lain padi, jagung, kedelai, sayur-sayuran, cabai, ubi, dan singkong. Tahun 2005 Indonesia merupakan negara peringkat ke-3 sebgai produsen padi terbesar setelah China dan India dengan presentase sebesar 9 % yaitu sebanyak  54 (juta metrik ton). Hal ini menunjukkan betapa besarnya hasil padi yang di hasilkan oleh Indonesia pada waktu itu, Indonesia sempat menjadi salah satu negara produsen padi terkemuka di dunia.
Pada tahun 2011 produksi padi Indonesia mengalami sedikit peningkatan di bandingkan dengan tahun 2010. Pada tahun 2010 hasil produksi padi Indonesia mencapai 66,41 juta ton gabah kering giling (GKG), meningkat sebanyak 2,01 juta ton (3,13 persen) dibandingkan tahun 2009. Dan pada Tahun 2011 Indonesia berhasil memproduksi sebesar 67,31 juta ton GKG, meningkat sebanyak 895,86 ribu ton (1,35 persen) dibandingkan tahun 2010. Kenaikan produksi diperkirakan terjadi karena peningkatan luas panen seluas 14,51 ribu hektar (0,11 persen) dan produktivitas sebesar 0,62 kuintal/hektar (1,24 persen). Semantara itu daerah sebagai penghasil padi terbesar nasional adalah Jawa Barat. Produksi padi di Jawa Barat dari awal Januari hingga pertengahan September 2011 mencapai 9,128 juta ton gabah kering giling (GKG) atau 73,03 persen dari target yang mencapai 12,5 juta ton GKG. Sentra produksi padi Jawa Barat terutama di daerah pantura, seperti Kabupaten Indramayu, Karawang, Subang, dan Cirebon.

Indonesia bisa jadi Eksportir beras terbesar
Dengan keadaan peningkatan produksi yang di capai Indonesia, bukan tidak mungkin Indonesia menjadi eksportir beras terbesar. Namun dengan tingkat konsumsi beras yang sangat tinggi di Indonesia, hal ini masih belum bisa di wujudkan. Banyaknya permintaan lebih besar di bandingkan pasokan yang tersedia menyebabkan penekanan harga beras semakin tinggi. Tingginya konsumsi beras di Indonesia mencapai 140 kilogram per orang per tahun. Berbeda dengan konsumsi beras di negara-negara Asia seperti Thailand dan Malaysia yang hanya 70 kg per orang per tahun. Hal itu mengakibatkan Indonesia tidak dapat memenuhi kebutuhan beras secara swasembada. Menurut menteri perdagangan RI Gita Wirjawan, pola konsumsi beras di Indonesia harus di kurangi. Beras sebagai makanan pokok dapat di selingi dengan makanan lain seperti singkong. Untuk itu pemerintah akan mengkaji peralihan ini termasuk diversifikasi pangan dan ketersediaan lahan untuk tanaman pengganti beras. Ini tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat dan memerlukan kerja sama antarkementerian.

0 komentar:

Posting Komentar