Hidup dengan Suasana Baru
Sabtu, 27 Agustus 2011
Saat ini tiba saatnya dimana aku harus hidup mandiri, bangku perkuliahan memaksaku untuk melakukan aktivitas di luar kebiasaanku sehari-harinya. Tanpa ada kehadiran sanak saudara, ayah, ibu serta adik-adikku yang lucu. Meskipun berat bagiku menjalaninya, tapi inilah..ini yang harus aku jalani selama beberapa tahun ke depan. Tahun-tahun dimana aku harus berjuang dan bekerja keras demi masa depan dan cita-citaku. Semua ini kulakukan juga demi membahagiakan kedua orang tuaku. Belajar dan belajar, mencoba hidup mandiri dan menjadi leader bagi kehidupan pribadiku.
Rabu, 10 Agustus 2011 tepatnya pada pukul 11.45 WIB aku berangkat menuju kota Semarang Jawa Tengah dari Bandara Lanud Iskandar Pangkalan Bun Kalimantan Tengah dengan bekal beberapa helai pakaian, laptop, beberapa cemilan yang di berikan oleh Ibu sebagai bekal makanan untuk berbuka puasa ketika sore harinya, ada beberapa buah apel, 3 bungkus amplang serta 3 potong kue/wadai bingka khas Kalimantan yang di amanatkan oleh ibuku untuk di berikan kepada ibu kosku di sana serta tidak lupa aku membawa perangkat sholat beserta al quran ku sendiri. Ya, aku masih ingat persis kejadian itu, ingat bagaimana suasana sesaat sebelum ke berangkatanku ke Semarang, begitu banyak nasehat-nasehat dari kedua orang tuaku, sesekali aku hanya menunduk mengisyaratkan bahwa aku mendengar nasehat dari mereka, rasa sedih dan haru pun muncul seketika. dengan segenap kemampuan serta mental yang aku persiapkan jauh-jauh hari sebelumnya, aku berusaha tegar, kuat, yakin serta percaya bahwa semuanya akan baik-baik saja.
Setibanya di bandara A.Yani Semarang, sekitar pukul 13.00 Wib aku sudah di jamu dengan suasana yang cukup asing bagiku, berada di antara keramaian para pendatang, sebagian dari mereka ada yang berangkat bersama keluarganya, sebagian lagi hanya berangkat sendiri sama halnya seperti aku, hanya saja ketika di bandara ia sudah di tunggu dan di jemput oleh keluarganya disana, sementara aku ??? aku hanya sendiri, total ada 3 tas yang harus aku bawa, memang cukup sulit di tambah lagi waktu itu sedang berpuasa. lalu, sesuai dengan petunjuk dari ayahku, segera aku menuju taxi service untuk memesan taksi bandara menuju tempat tinggal baruku. “banjarsari, tembalang pak” itu yang aku katakan kepada petugasnya, sontak ia bilang 65 ribu..waw mahal juga ternyata, memang lokasiku jauh dari bandara dan pusat kota. Untuk menuju ke lokasi saja butuh sekitar setengah jam, itu belum lagi jika dalm keadaan macet. Tapi waktu itu si sopir ambil jalan pintas, yaitu lewat jalur bebas hambatan atau yang kita kenal dengan jalur toll, terpaksa aku harus menanggung biaya masuk tollnya total ada 2 gerbang toll dengan biaya operasional masing-masing gerbang Rp.2000, jadi semuanya Rp.4000. yaaaah belum apa-apa pengeluaran sudah lumayan banyak.
Setengah jam berlalu, aku tiba di tempat kos ku (tirtasari 3) yang berada di belakang Kelurahan daerah setempat, sedikit aku jabarkan, di kos itu kurang lebih ada 11 kamar, 8 di bawah dan 3 di atas, kamarku berada di atas. Ini saatnya, saat di mana aku harus mengaplikasikan ilmu yang aku peroleh sewaktu aku duduk di bangku sekolah menengah atas, tepatnya pada jurusan Ilmu pengetahuan sosial ( IPS ). Di sadari atau tidak, banyak manfaat yang dapat di peroleh dari ilmu sosial ini. SKSD, ini yang coba aku praktekkan, berkenalan dengan para senior yang ngkost di tempat yang sama, cukup banyak memang, mereka kuliah di universitas yang sama denganku, tapi jurusannya saja yang berbeda. Ada yang kuliah pada jurusan peternakan (mas Sigit), kesehatan masyarakat (mas Eko), statistik (Iwan), dll mereka berasal dari beberapa daerah di pulau jawa. Dan alhamdulillah, sekarang aku sudah mulai akrab dengan mereka, mulai berbaur, ngobrol bersama, saur bareng dll selayaknya aku dengan teman-teman sewaktu di pangkalan Bun.
Sebagai orang baru tentu aku masih harus menjaga sikap, aku tidak mau berlebihan karena takut di sangka yang bukan-bukan (antisipasi). Rasa canggung itu masih ada, tapi untuk beberapa orang saja. Kamarku, pertama kali aku datang keadaannya belum layak huni, kotor, berdebu dan masih belum tertata. Tanpa menunggu lama, aku ambil air satu ember dengan kail pel, aku pel lantai kamarku hingga bersih putih mengkilat, keset lagi hehe
Ukurannya memang tidak besar, cukup untukku, satu kasur, satu meja, dan satu lemari. Dengan dekorasi yang cerah, kamarku memiliki background berwarna hijau muda tanpa aksesoris apapun. Aku berniat unruk menambahnya nanti setelah semuanya selesai, seperti salah satu kamar mahasiswa yang pernah aku lihat, dia mungkin salah satu dari mereka laskar pemimpi. Di dalam kamarnya ada peta dunia, lalu di salah satu negara yaitu Paris dengan simbol menara Eifellnya tertempel sebuah kertas kecil yang bertuliskan Universite de Sorbonne Paris Prancis, ya..ia memang bercita-cita kesana. Selain itu masih banyak lagi, agenda-agenda juga terpampang disana, aku hanya bisa melihat dan takjub melihatnya. Satu tulisan yang membuat aku haru dan bersemangat adalah tulisannya yang tertempel di bagian kiri peta “Percayalah aku akan mendapatkannya” “Bermimpilah, maka Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu” lihatlah betapa besarnya semangat seorang mahasiswa demi masa depan dan cita-citanya, hal yang demikian yang patut di contoh..Semangat !
Ketika malam tiba, suasana begitu hening waktu itu. Aku di kamarku sendiri tanpa ada hiburan apapun, sepi. Mungkin ini derita anak kos yang lain, kangen dengan keluarga di rumah, padahal baru saja satu hari meninggalkan rumah tapi entah mengapa rasnya sudah seperti satu minggu bahkan lebih. Suasana seperti inilah yang harus aku lalui beberapa tahun ke depan. Untung saja aku memiliki beberapa orang teman sedaerah yang kuliah dan ngkost di kota yang sama, ya..Tuhan Maha Mengetahui apa yang di butuhkan hambanya.
Senin 22 Agustus 2011, bertempat di stadion Undip Tembalang, seluruh mahasiswa baru berkumpul pagi hari untuk mengikuti Upacara penerimaan Mahasiswa baru Universitas Diponegoro tahun akademik 2011, 2012. Total ada sekitar 11.064 mahasiswa dari semua jurusan yang tergabung di upacara tersebut. Melelahkan sekali rasanya, karena setelah upacara selesai kmi di wajibkan hadir langsung di fakultas masing-masing maba untuk mengikuti program kegiatan penerimaan mahasiswa baru. Acara berlangsung selama 2 hari, dari pagi hingga pukul 15.00.
Label: Tulisanku
0 komentar:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)