Hobi Bisa di Jadikan Bisnis
Kamis, 01 September 2011
Dari Hobby bisa di jadikan usaha.
Setiap orang memiliki hobby/kesukaan masing-masing, ada
yang hoby dalam bidang olahraga, entertainment, otomotif, binatang,
internet/browsing dll. Banyak hal yang bisa di nikmati oleh seseorang demi
mencapai kepuasannya, dan untuk mencapai kepuasan tertentu, seseorang biasanya
melakukan hobbynya masing-masing. Hobby juga dapat di jadikan sebagai sarana
relaksasi untuk menenangkan pikiran dari kesibukan kerja sehari-harinya. Namun taukah anda jika sebenarnya dari sebuah
hoby, anda juga dapat memulai berbisnis atau berwirausaha?
Hobi memelihara binatang misalnya, kita ambil contoh seseorang yang hobi memelihara unggas (ayam). Tidak sedikit orang yang sukses dari bisnis ini, seseorang yang semula hanya hobi memelihara semata bisa menjadi seorang peternak ayam yang sukses dan mengalami perubahan status sosial di masyarakat. Jenis usahanya pun bervariasi. Ayam-ayam hasil ternak bisa di jual langsung di pasar, bisa berwirausaha dengan membuat waralaba ayam goreng, ayam bakar dan lain sebagainya. Lebih baik lagi jika pelaku usaha dapat memberikan inovasi-inovasi baru dalam dunia usahanya, hal ini akan menunjang dan mengembangkan kembali usaha yang sudah terbentuk sebelumnya (semakin luas) sesuai harapan setiap pebisnis, tentu setiap orang ingin usahanya di kenal di dunia bisnis internasional. (ekspor-impor)
Hobi memelihara binatang misalnya, kita ambil contoh seseorang yang hobi memelihara unggas (ayam). Tidak sedikit orang yang sukses dari bisnis ini, seseorang yang semula hanya hobi memelihara semata bisa menjadi seorang peternak ayam yang sukses dan mengalami perubahan status sosial di masyarakat. Jenis usahanya pun bervariasi. Ayam-ayam hasil ternak bisa di jual langsung di pasar, bisa berwirausaha dengan membuat waralaba ayam goreng, ayam bakar dan lain sebagainya. Lebih baik lagi jika pelaku usaha dapat memberikan inovasi-inovasi baru dalam dunia usahanya, hal ini akan menunjang dan mengembangkan kembali usaha yang sudah terbentuk sebelumnya (semakin luas) sesuai harapan setiap pebisnis, tentu setiap orang ingin usahanya di kenal di dunia bisnis internasional. (ekspor-impor)
Hobi, jika di renungkan sebenarnya adalah sebuah
inspirasi peluang usaha yang tak pernah mati, ia mengalir seakan tiada
habisnya.
Berikut cerita salah satu pengusaha sukses yang sukses
beternak ayam setelah 2x dihantam kerugian
Sutrisno, seorang peternak muda dari Desa Ranggang, Kec.
Takisung, Kab. Tanah Laut, Kalimantan Selatan, duduk sambil menghisap sebatang
rokok merenungi usaha ternak ayam broilernya. 2 periode sudah ia mengalami
deraan kerugian yang entah kenapa sebabnya bisa terjadi. Semua prosedur standar
dari perusahaan inti, ia seorang peternak plasma, telah dipenuhinya. Tak cukup
itu, berbagai ikhtiar atas upaya dan biaya pribadi sudah pula dijalani. Maksud
hati hendak mengulangi keberhasilan besar saat panen periode 1, tapi apa lacur,
ayamnya bergelimpangan meregang nyawa akibat serangan berbagai penyakit.
Tingkat kematian tinggi, FCR kelewat tinggi. Bobot ayam panen susah mencapai
1,7 kg. Alhasil, saat perhitungan rugi laba tak sepeserpun tersisa buat
dirinya. Bahkan di data analisa usaha perusahaan, Sutrisno dibukukan minus.
Praktis 35 hari kerja keras perperiodenya ibarat kerja bakti.
Gamang dan bimbang. Akankah usaha ini diteruskan?
Cadangan tabungan semakin menipis. Tapi kalau tidak
beternak ayam, mau kerja apa? Masa depan semakin suram saja. Tapi Sutrisno
mencoba memotivasi dirinya sendiri. Give it one more round. Coba sekali lagi.
Semoga kali ini bertepatan dengan rezeki anaknya, Elsa yang baru berumur
setahun.
Saat ayamnya berumur 9 hari, ia dikenalkan pada PROMIX
(Herbal Probiotik). Setelah dijelaskan tentang cara kerja dan cara pakainya,
diputuskannnya untuk mencoba. Gambling dia. Seumur-umur menjadi peternak, belum
pernah Sutrisno menemui produk seperti ini, khususnya di Kalimantan Selatan.
Bubuk jamu, katanya. 1 zak pakan ayam diberinya 3 sendok makan PROMIX (sekitar
0,5 ons). Pencampurannya langsung ke dalam zak sambil diaduk-aduk. Berdasarkan
petunjuk, PROMIX dicampurkan ke dalam pakan minimal 6 jam sebelum diberikan ke
ayam (yang paling baik 12 jam) agar cukup kesempatan bagi mikroba positif yang
dikandung PROMIX untuk berkembang biak dan jumlahnya berlipat ganda.
3 hari pemberian telah menampakkan perubahan yang
mendebarkan hati Sutrisno. Ayamnya begitu trengginas (lincah). Nafsu makannya
amat ganas.. Saat mengisi tempat pakan yang terakhir, di ujung pertama sudah
ludes tandas dilahap ayam-ayamnya. Sampai umur 12 hari jumlah kematian hanya
76. Biasanya sudah lewat 100 lebih, lapornya. Sementara kotoran ayamnya tampak
lebih padat dan lebih kering. Dampak positifnya, bulu-bulu ayam di sekitar
tulang dada tidak banyak yang rontok. Dulu-dulunya wilayah itu pasti gundul tak
berbulu dan bau kotorannya tidak terlalu menyengat.
Asa mulai bertunas di hati sang peternak. Dia minta
dikirimi PROMIX lagi karena dulu hanya mencoba 1 kg. Tatkala ayamnya berumur 14
hari, saya menyempatkan diri menengok ayamnya di kandang langsung. Dengan penuh
semangat Sutrisno memaparkan betapa ayam-ayamnya nampak bulat-bulat penuh,
fisik dan bobotnya layaknya sudah berumur 17 hari. Makannya, ampun, tidak lagi
dilos melainkan dijatah, khawatir stok pakan kalah karena perusahaan
mengirimnya setiap 3 hari sekali.
Hari ini ayam Sutrisno berumur 29 hari. Dari 5000 ekor
ayam yang dipeliharanya, hanya 136 yang mati. Jauh di bawah toleransi
perusahaan inti untuk kematian ayam yang 5%. Bobot ayam rata-rata 1,2-1,3 kg
(yang biasanya baru tercapai saat umur ayam 31-32 hari, tutur Sutrisno). Pada
hari ke 29 ini jumlah pakan yang dihabiskan 16 zak.
Alhamdulillah, harga PROMIX yang hanya Rp 25.000/kg
terasa begitu ringan. Apalagi tiap kilogram PROMIX cukup untuk dicampurkan ke
dalam 1 ton pakan ayam.
Tibalah hari yang mendebarkan.
Panen.
Ayam Sutrisno dipanen saat beumur 34 hari tepatnya
tanggal 9 Maret 2008. Proses panen memakan waktu 3 hari. Dia sekarang bisa tersenyum karena panennya
sangat bagus. Berikut ini saya lampirkan data resmi dari PT. Mitra Citra
Gemilang (MCG) sebagai perusahaan inti yang menyajikan analisa usaha farm milik
Sutrisno.
Label: Gaya Hidup
0 komentar:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)