Akibat Lemahnya Budaya Organisasi
Minggu, 27 Januari 2013
Ada
sesuatu yang salah nampaknya dari organisasi yang saya ikuti sekarang, saya
tidak ingin menyebutkan organisasi apa itu. Tapi yang jelas dari segi budaya,
kekompakan organisasi ini seakan semakin luntur terutama setelah terjadi
pergantian struktur kepengurusan.
Normalnya,
perubahan yang dilakukan secara struktural memang akan merubah perilaku dalam
berorganisasi, namun tidak mungkin separah ini. Kali ini saya merasakan adanya
tindak pilih kasih dan diskriminasi yang dilakukan oleh piihak kepengurusan,
saya sendiri kurang mengerti apa alasannya sehingga hal seperti ini bisa
terjadi.
Organisasi
kami memang belum dapat dikatakan sebagai organisasi yang memiliki budaya yang
kuat. Ikatan diantara anggota organsasi masih lemah satu sama lain. Terlebih anggota
dari organisasi ini sendiri memang terdiri dari daerah teritorial yang berbeda.
Saya tidak bisa menyalahkan, apakah pihak kepengurusan yang acuh tak acuh tanpa
ada pemberitahuan rapat, kegiatan dan lain sebagainya atau dari kelompok lain
yang terlalu sabar menunggu berita. Disatu sisi saya hanya ingin bertindak
sebagai pihak netral yang barangkali bisa mengenengahi keduanya tapi disisi
lain saya juga berasal dari golongan pihak yang diasingkan. Saya tidak bisa
mengerti apa penyebabnya, ketika salah satu dari kami bertanya saja mereka
diam.
Kini
dari dalam tubuh organisasi terancam terjadi perpecahan, secara rutin kami
memiliki sebuah agenda yang mana harus melibatkan semua pihak didalamnya. Tapi kali
ini nihil, bahkan sekarang menjelang pelaksanaan kegiatan kami bahkan tidak
mendapatkan info apa-apa. Langkah nekat siap diambil, dengan berbagai macam
alasan kami siap melaksakan program sendiri, berdiri sendiri dan diluar tangan
pihak lain. Ntah ini akan menimbulkan dampak baik atau buruk. Tetapi hal ini
kami lakukan semata-mata demi kebaikan dari target/objek kegiatan. Yang kami
tau kami tidak bersalah.
Perlu
adnya perbaikan secara filosofis guna menghindari hal semacam ini terjadi lagi
pada kepengurusan berikutnya. Yang menjadi masalah aalah ketika pergantian
kepengurusan, maka yang terjadi adalah hanya penyambung tali estafet dianatar
golongan tertentu, penguasaan hak jelas jadi tujuan utama. Komitmen sangat
dibutuhkan dalam hal ini untuk dapat mewujudkan sebuah organisasi yang sehat
dan memiliki budaya serta etos kerja yang baik.
0 komentar:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)