Akibat Lemahnya Budaya Organisasi


Ada sesuatu yang salah nampaknya dari organisasi yang saya ikuti sekarang, saya tidak ingin menyebutkan organisasi apa itu. Tapi yang jelas dari segi budaya, kekompakan organisasi ini seakan semakin luntur terutama setelah terjadi pergantian struktur kepengurusan.

Normalnya, perubahan yang dilakukan secara struktural memang akan merubah perilaku dalam berorganisasi, namun tidak mungkin separah ini. Kali ini saya merasakan adanya tindak pilih kasih dan diskriminasi yang dilakukan oleh piihak kepengurusan, saya sendiri kurang mengerti apa alasannya sehingga hal seperti ini bisa terjadi.

Organisasi kami memang belum dapat dikatakan sebagai organisasi yang memiliki budaya yang kuat. Ikatan diantara anggota organsasi masih lemah satu sama lain. Terlebih anggota dari organisasi ini sendiri memang terdiri dari daerah teritorial yang berbeda. Saya tidak bisa menyalahkan, apakah pihak kepengurusan yang acuh tak acuh tanpa ada pemberitahuan rapat, kegiatan dan lain sebagainya atau dari kelompok lain yang terlalu sabar menunggu berita. Disatu sisi saya hanya ingin bertindak sebagai pihak netral yang barangkali bisa mengenengahi keduanya tapi disisi lain saya juga berasal dari golongan pihak yang diasingkan. Saya tidak bisa mengerti apa penyebabnya, ketika salah satu dari kami bertanya saja mereka diam.

Kini dari dalam tubuh organisasi terancam terjadi perpecahan, secara rutin kami memiliki sebuah agenda yang mana harus melibatkan semua pihak didalamnya. Tapi kali ini nihil, bahkan sekarang menjelang pelaksanaan kegiatan kami bahkan tidak mendapatkan info apa-apa. Langkah nekat siap diambil, dengan berbagai macam alasan kami siap melaksakan program sendiri, berdiri sendiri dan diluar tangan pihak lain. Ntah ini akan menimbulkan dampak baik atau buruk. Tetapi hal ini kami lakukan semata-mata demi kebaikan dari target/objek kegiatan. Yang kami tau kami tidak bersalah.
Perlu adnya perbaikan secara filosofis guna menghindari hal semacam ini terjadi lagi pada kepengurusan berikutnya. Yang menjadi masalah aalah ketika pergantian kepengurusan, maka yang terjadi adalah hanya penyambung tali estafet dianatar golongan tertentu, penguasaan hak jelas jadi tujuan utama. Komitmen sangat dibutuhkan dalam hal ini untuk dapat mewujudkan sebuah organisasi yang sehat dan memiliki budaya serta etos kerja yang baik.

0 komentar:

Posting Komentar